Laporan ini merupakan hasil penelitian lapangan saya sebagai peneliti di Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, tentang berbagai dampak perkebunan sawit terhadap perempuan adat Papua di Papua dan Papua Barat. Secara singkat, naskah ini membagi tentang kisah perempuan adat yang berhadapan dengan kuasa modal. Bagaimana mereka – dengan segala keterbatasan kontrol atas sumber daya alam - sangat rentan tergusur dari ruang hidupnya. Semua ini dimulai sejak awal proses akuisisi lahan bagi ekspansi bisnis di Papua yang amat bernuansa maskulin, di mana kelompok laki-laki lebih dominan memiliki kuasa untuk memindahkan hak atas tanah, lalu diteruskan oleh sebuah fenomena eksklusi dari situs-situs penting penghidupan akibat proses alih fungsi lahan, dan pada akhirnya mendorong perubahan corak produksi, dari seorang produsen subsistensi menjadi buruh upahan perkebunan. Saya tiba pada kesimpulan bahwa Rekognisi setengah hati oleh Negara Neoliberal, memainkan peran penting terhadap penyingkiran Perempuan dalam kontestasi sumber daya alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar